Senin, 23 April 2012

artikel PBO


Pemograman Berorientasi objek
           
            Dalam pembuatan pemograman berorintasi objek kita abiasanya terlebih dahulu mengenal apa itu PBO (Pemograman Berorintasi Objek).  Yaitu dalam bahasa Inggris Object-Oriented Programming dan disingkat OOP merupakan paradigma pemrograman yang berorientasikan kepada objek. Semua data dan fungsi di dalam paradigma ini dibungkus dalam kelas-kelas atau objek-objek. Bandingkan dengan logika pemrograman terstruktur. Setiap objek dapat menerima pesan, memproses data, dan mengirim pesan ke objek lainnya.
Model data berorientasi objek dikatakan dapat memberi fleksibilitas yang lebih, kemudahan mengubah program, dan digunakan luas dalam teknik piranti lunak skala besar.
Pemrograman Beroerientasi Objek memiliki sebuah konsep dalam pemrogramannya, pemrograman orientasi-objek menekankan konsep berikut:
a.  Kelas
Adalah kumpulan atas definisi data dan fungsi-fungsi dalam suatu unit untuk suatu tujuan tertentu. Sebuah class adalah dasar dari modularitas dan struktur dalam pemrograman berorientasi object. Sebuah class secara tipikal sebaiknya dapat dikenali oleh seorang non-programmer sekalipun terkait dengan domain permasalahan yang ada, dan kode terdapat dalam sebuah class biasanya (relatif) bersifat mandiri dan independen. Dengan modularitas, struktur dari sebuah program akan terkait dengan aspek-aspek dalam masalah yang akan diselesaikan melalui program tersebut.
b.  Objek
Membungkus data dan fungsi bersama menjadi suatu unit dalam sebuah program komputer; objek merupakan bagian dasar dari modularitas dan struktur dalam sebuah program komputer berorientasi objek tersebut.
c.  Abstraksi
Kemampuan sebuah program untuk melewati aspek informasi yang diproses olehnya. Setiap objek dalam sistem melayani sebagai model dari "pelaku" abstrak yang dapat melakukan kerja, laporan dan perubahan keadaannya, dan berkomunikasi dengan objek lainnya dalam sistem, tanpa mengungkapkan bagaimana kelebihan ini diterapkan.
d.  Enkapsulasi
Memastikan pengguna sebuah objek tidak dapat mengganti keadaan dalam dari sebuah objek dengan cara yang tidak layak; hanya metode dalam objek tersebut yang diberi ijin untuk mengakses keadaannya. Setiap objek mengakses interface yang menyebutkan bagaimana objek lainnya dapat berinteraksi dengannya. Objek lainnya tidak akan mengetahui dan tergantung kepada representasi dalam objek tersebut.
e.  Polimorfisme
Polimorfisme melalui pengiriman pesan. Tidak bergantung kepada pemanggilan subrutin, bahasa orientasi objek dapat mengirim pesan, metode tertentu yang berhubungan dengan sebuah pengiriman pesan tergantung kepada objek tertentu di mana pesa tersebut dikirim. Disebut polimorfisme karena sebuah variabel tungal dalam program dapat memegang berbagai jenis objek yang berbeda selagi program berjalan, dan teks program yang sama dapat memanggil beberapa metode yang berbeda di saat yang berbeda dalam pemanggilan yang sama.
f.  Inheritas
Mengatur polimorfisme dan enkapsulasi dengan mengijinkan objek didefinisikan dan diciptakan dengan jenis khusus dari objek yang sudah ada - objek-objek ini dapat membagi (dan memperluas) perilaku mereka tanpa harus mengimplementasi ulang perilaku tersebut.
Kelebihan Pemrograman Berorientasi Objek
Ada enam kelebihan yang diperoleh dari menggunakan OOP antara lain :
1. Alami (Natural)
2. Dapat diandalkan (Reliable)
3. Dapat digunakan kembali (Resuable)
4. Mudah untuk di-maintain (Maintainable)
5. Dapat diperluas (extendable)
6. Efisiensi Waktu.
yuandha.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar